Waktu
itu penduduk Palestina menyaksikan peristiwa luar biasa, dan tersiarlah berita
ke sebagian besar negeri Islam tentang perlawanan berani yang dilancarkan
Ubadah terhadap Muawiyah, sehingga menjadi contoh teladan bagi mereka
Bagaimana
pun juga terkenalnya Muawiyah sebagai orang yang gigih dan ulet, tetapi sikap
dan pendirian Uabadah itu tidak urung menyebabkan sesak nafas. Hal itu
dipandangnya sebagai ancaman langsung terhadap wibawa dan kekuasaannya
Ubadah
juga melihat jarak pemisah di antara dirinya dengan Muawiyah, kian bertambah
lebar. Akhirnya, ia berkata kepada Muawiyah, “Demi Allah, aku tidak ingin
tinggal sekediaman denganmu untuk selama-lamanya!” Lalu Ubadah pun meninggalkan
Palestina dan berangkat ke Madinah.
Amirul
Mukminin Umar adalah seorang yang memiliki kecerdasan tinggi dan berpandangan
jauh ke depan. Ia selalu menginginkan kepala-kepala daerah tidak hanya
mengandalkan kecerdasannya semata dan menggunakannya tanpa reserve.
Maka
terhadap orang seperti Muawiyah dan kawan-kawannya, tidak dibiarkan begitu saja
tanpa didampingi sejumlah sahabat yang zuhud dan saleh, serta penasihat yang
tulus ikhlas. Mereka bertugas membendung keinginan-keinginan yang tidak
terbatas, dan selalu mengingatkan mereka akan hari-hari dan masa Rasulullah
SAW.
Oleh
sebab itu, ketika Umar RA melihat Ubadah telah berada di Kota Madinah, ia
bertanya, “Apa yang menyebabkanmu ke sini, wahai Ubadah?”
Ubadah
menceritakan peristiwa yang terjadi antara dirinya dengan Muawiyah. Umar
berkata, “Kembalilah segera ke tempatmu! Amat buruk jadinya suatu negeri yang
tidak memiliki orang sepertimu.”
Kepada
Muawiyah juga dikirim surat yang di antara isinya terdapat kalimat, “Tak ada
wewenangmu sebagai amir terhadap Ubadah.”
Memang,
Ubadah menjadi amir bagi dirinya. Jika Umar Al-Faruq sendiri telah memberikan
penghormatan kepada seseorang setinggi ini, tentulah dia seorang besar! Dan
sungguh, Ubadah adalah seorang besar, baik karena keimanan, maupun karena
keteguhan hati dan kelurusan jalan hidupnya.
Pada
tahun 34 Hijriyah, ia meninggal dunia di Ramlah, Palestina. Utusan Anshar
khususnya, dan agama Islam pada umumnya ini meninggalkan teladan yang tinggi
dalam arena kehidupan. Ia seorang penegak kebenaran dan pelurus penyelewengan.