Apa yang kulihat, kudengar dan kutahu.

Anggota JKT48

Berikut ini daftar member JKT48 Generasi 1 :




Untuk melihat profil member selengkapanya silahkan menuju link dibawah ini :
http://www.jkt48.com/member/list

Apa Itu JKT48 ?





Kami ingin menciptakan tempat bagi para perempuan Indonesia untuk mewujudkan impian mereka. Bersama para penggemar, kami ingin membuat satu-satunya “Idola Orisinil Indonesia“. Inilah inspirasi utama kami meluncurkan JKT48. 

Seluruh anggota JKT48 akan berjuang untuk menggapai tujuan mereka menjadi idola sesungguhnya. Untuk itu, mereka akan berdedikasi tinggi terhadap kegiatan mereka. Tidak hanya menyanyi dan menari, namun juga bakat atau penampilan lainnya. Ayo, datang dan saksikan para anggota berjuang keras mewujudkan mimpi mereka. AKB48 dapat sukses karena tumbuh “bersama“ para penggemar sehingga mereka dapat mencapai posisi seperti saat ini. Kami ingin JKT48 mengikuti jejak AKB48 untuk menjadi grup idola yang dekat dengan para penggemarnya dan juga menjalin hubungan yang erat dengan mereka. Kami percaya bahwa dukungan dari para penggemar akan membawa JKT48 ke tingkat yang lebih tinggi, dimulai dari grup idola yang berbasis di Jakarta hingga menjadi dikenal di seluruh dunia.


Arab melayu adalah bahasa Indonesia atau Melayu  yang penulisannya di adaptasi dari aksara Arab yang disesuaikan sesuai kaidah penulisan huruf Arab.

Arab melayu berkembang di wilayah yang memiliki budaya melayu, seperti di seluruh daerah di pulau Sumatra terutama yang dahulu pernah berdiri kerajaan kerajaan Islam. Aksara ini dikenal sejak jaman Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Malaka.

Aksara (huruf) Arab yang digunakan adalah :

wau = و         Qof = ق        Tho = ط               Za = ز          Ha = ح        Alif = ا   
Ha = ه         Kaf = ك        Dlo = ظ            Sin = س        Kho = خ        Ba = ب  
ya = ي        Lam = ل        A'in = ع          Syin = ش         Dal = د        Ta = ت   
Hamzah = ء         Mim = م       Ghin = غ        Shod = ص        Dza = ذ      Tsa = ث   
Lam Alif  = لا      Nun = ن         Fa = ف        Dhod = ض         Ro = ر      Jim = ج   



Aksara tambahan :

cha = چ           (ha bertitik 3)  
nga = ڠ     (ain bertitik tiga)  
pa = ڤ            (fa bertitik 3)  
ga = ڬ              (kaf bertitik) 
va = ۏ            (wau bertitik)  
nya = ڽ           (nun bertitik 3)


Angka Arab yang digunakan adalah :

0 = ٠  1 = ١   2 = ٢   3 = ٣   4 = ٤   5 = ٥   6 = ٦   7 = ٧   8 = ٨   9 = ٩ 10 = ١٠


Aturan dan Cara penulisan (dengan asumsi anda pernah belajar menulis/membaca Al-Quran) :

1. Aksara ditulis secara gundul, sering disebut sebagai Arab Gundul.
2. Huruf alif yang berdiri sendiri berbunyi a atau e.
3. Huruf alif yang diikuti wau berbunyi u atau o.
4. Huruf alif yang diikuti ya berbunyi i atau Ã.
5. Konsonan diikuti huruf alif akan berbunyi fatah (bunyi a).
6. Konsonan diikuti huruf wau akan berbunyi dhomah (bunyi u).
7. Konsonan diikuti huruf ya akan berbunyi kasroh (bunyi i).
8. Konsonan di awal atau di tengah kata tanpa diikuti alif, wau atau ya berbunyi fatah ( a atau e)
9. Konsonan di akhir kata adalah konsonan mati, kecuali diikuti alif, wau atau ya.
10. Huruf ain digunakan sebagai penanda huruf k seperti pada kata rakyat :  رعيت
11. Jika dalam satu kata terdiri dari dua suku kata yang memiliki saksi huruf alif, wau atau ya maka penulisannya  seperti contoh berikut :

Bu ku =  بو كو         Ki ta = كيت          Ba ta  =   با ت          Sa ya =   سا ي

12. Jika dalam satu kata terdiri dari tiga suku kata atau lebih yang memiliki saksi huruf alif, wau atau ya maka penulisannya  seperti contoh berikut :

Be be ra pa = ببرا ف                                                             Ke ma na = كما ن

13. Konsonan yang berbunyi mati / sukun berbunyi i atau u, maka wajib memakai saksi  ي dan و  

Kiri =   كي ري                                                                      Guru =   ڬو رو


Contoh penulisan kalimat :


سيا سداڠ بلا جر منوليس عرب ملا يو
Saya sedang belajar menulis Arab Melayu



Catatan :

Semua aksara (huruf) Arab di atas ditulis menggunakan Unicode, akan tampil di browser anda jika koleksi font anda ada yang memiliki character-set Arabic (ISO-8859-6). Aksara tambahan Arab-Melayu mengambil Unicode Old-Malay, Urdu atau Persian. Contoh font yang memiliki character-set Arabic ISO-8859-6 adalah  Andalus ,  Arial,  Arial Unicode MS, Code2000,  Courier New,  Microsoft Sans Serif,  Lucida Bright,  Lucida Sans dan  Lucida Sans Typewriter, Tahoma  dan  Times New Roman.

Ucapan Salam atau Tegur Sapa

Good morning : Selamat pagi
Good evening : Selamat malam / sore
Good afternoon : Selamat sore
Good day : Selamat siang
Hello : Halo
Hi : Hai

 Contoh percakapan menggunakan ucapan salam atau tegur sapa :

- Good morning Mr. Andi : Selamat pagi Pak andi
- Good morning : Selamat pagi
- How are you ? : Bagaimana kabar anda ?
- Fine, thanks. And you ? : Baik baik saja, terimakasih. Bagaimana dengan kamu ?
- I'm fine too : Aku juga baik baik saja.

Bunga Kering

Kini ia tak lagi indah

Seiring titik air yang tak kunjung hadir

Kering dan menguning

Layu tak mampu tegak melambai

Layu dan kian berpaling

Sang pemilik yang tak peduli

Kini ia tak lagi indah

Namun tetap abadi

Sebagai bunga kering

Kisah Nabi Musa Dan Nabi Khaidir

Suatu ketika Nabi Musa AS, berseru di hadapan kaumnya, tiba-tiba ada orang bertanya, "Adakah orang yang lebih berilmu darimu?" Musa menjawab: "Tidak ada". Maka Allah SWT menegurnya dan menegaskan bahwa ada orang yang lebih berilmu darinya. Kemudian Allah SWT memberi petunjuk keberadaan orang itu di antara pertemuan dua laut.
Mulailah Musa menuju tempat tersebut. Dan sesampainya di sebuah batu besar, Musa dan pembantunya tertidur, sedangkan ikan yang mereka bawa melompat ke laut. Si pembantu lupa memberi tahu hal itu kepada Musa. Setelah terbangun, mereka melanjutkan perjalanan.
Sampai di suatu tempat, Musa meminta pembantunya untuk mengeluarkan ikan dan makanan. "Wahai Musa, saat kita berada di batu besar, aku lupa dan setan membuatku lalai untuk memberitahumu, ikan itu hanyut dengan unik."
Lalu mereka kembali dan menelusuri jejak hingga sampai di batu besar tadi. Tiba-tiba terlihat sosok laki-laki. Musa memberinya salam dan memperkenalkan diri. "Aku mencarimu untuk belajar kepadamu."
Khidir berkata, "Musa, engkau tidak akan mampu bersabar mengikutiku." Musa berkata, "Insya Allah aku mampu bersabar dan tidak akan membantahmu". Khidir berkata, "Jika benar ingin bersamaku, jangan banyak bertanya sampai aku sendiri memberitahumu."
Keduanya pun pergi menyusuri pantai. Di sana mereka melihat sebuah kapal lalu ikut di dalamnya. Hingga mendekati tempat tujuan, Khidir membuat lubang di kapal itu. Musa menegurnya. "Mereka ini mengangkut kita tanpa upah, mengapa engkau melubangi kapal ini dan membahayakan kita semua? Khidir menjawab, "Aku telah katakan, engkau tidak mampu sabar bersamaku."
Musa menyesali dan Khidir memaafkannya. Lalu keduanya berjalan di tepi laut dan melihat anak kecil sedang bermain, tiba-tiba Khidir membekuknya hingga akhirnya meninggal dunia. Musa gusar. "Mengapa engkau bunuh jiwa tak berdosa?" Khidir berkata, "Aku telah katakan bahwa engkau tidak mampu bersabar denganku." Musa meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan dan tiba di suatu tempat dalam kondisi lapar. Namun, tak ada yang memberi mereka makan. Setelah itu, keduanya menyaksikan sebuah rumah yang hampir roboh. Khidir segera memperbaikinya. Musa berkata, "Mintalah upah dari mereka atas upayamu." Nabi Khidir berkata, "Ini adalah saat berpisah antara aku dan engkau karena engkau tak sabar."


Waktu itu penduduk Palestina menyaksikan peristiwa luar biasa, dan tersiarlah berita ke sebagian besar negeri Islam tentang perlawanan berani yang dilancarkan Ubadah terhadap Muawiyah, sehingga menjadi contoh teladan bagi mereka
Bagaimana pun juga terkenalnya Muawiyah sebagai orang yang gigih dan ulet, tetapi sikap dan pendirian Uabadah itu tidak urung menyebabkan sesak nafas. Hal itu dipandangnya sebagai ancaman langsung terhadap wibawa dan kekuasaannya
Ubadah juga melihat jarak pemisah di antara dirinya dengan Muawiyah, kian bertambah lebar. Akhirnya, ia berkata kepada Muawiyah, “Demi Allah, aku tidak ingin tinggal sekediaman denganmu untuk selama-lamanya!” Lalu Ubadah pun meninggalkan Palestina dan berangkat ke Madinah.
Amirul Mukminin Umar adalah seorang yang memiliki kecerdasan tinggi dan berpandangan jauh ke depan. Ia selalu menginginkan kepala-kepala daerah tidak hanya mengandalkan kecerdasannya semata dan menggunakannya tanpa reserve.
Maka terhadap orang seperti Muawiyah dan kawan-kawannya, tidak dibiarkan begitu saja tanpa didampingi sejumlah sahabat yang zuhud dan saleh, serta penasihat yang tulus ikhlas. Mereka bertugas membendung keinginan-keinginan yang tidak terbatas, dan selalu mengingatkan mereka akan hari-hari dan masa Rasulullah SAW.
Oleh sebab itu, ketika Umar RA melihat Ubadah telah berada di Kota Madinah, ia bertanya, “Apa yang menyebabkanmu ke sini, wahai Ubadah?”
Ubadah menceritakan peristiwa yang terjadi antara dirinya dengan Muawiyah. Umar berkata, “Kembalilah segera ke tempatmu! Amat buruk jadinya suatu negeri yang tidak memiliki orang sepertimu.”
Kepada Muawiyah juga dikirim surat yang di antara isinya terdapat kalimat, “Tak ada wewenangmu sebagai amir terhadap Ubadah.”
Memang, Ubadah menjadi amir bagi dirinya. Jika Umar Al-Faruq sendiri telah memberikan penghormatan kepada seseorang setinggi ini, tentulah dia seorang besar! Dan sungguh, Ubadah adalah seorang besar, baik karena keimanan, maupun karena keteguhan hati dan kelurusan jalan hidupnya.
Pada tahun 34 Hijriyah, ia meninggal dunia di Ramlah, Palestina. Utusan Anshar khususnya, dan agama Islam pada umumnya ini meninggalkan teladan yang tinggi dalam arena kehidupan. Ia seorang penegak kebenaran dan pelurus penyelewengan.

Di Madinah, selagi Umar bin Khathab bercakap-cakap dengan sekelompok kaum Muslimin tentang Perang Badar dan mereka menyebut-nyebut pertolongan Allah kepada mereka, tiba-tiba terdengar suara datangnya seseorang.
Ketika Umar menoleh, tampaklah olehnya Umair bin Wahab yang sedang bergerak menuju ke arah masjid. Umar berkata kepada para sahabat, “Itu dia si Umair bin Wahab, musuh Allah!”
“Demi Allah, pasti kedatangannya untuk maksud jahat. Dialah yang menghasut orang banyak dan mengerahkan mereka untuk memerangi kita di Perang Badar!” kata Umar berang.
Pandangan Umar terus tertuju pada setiap langkah unta yang ditunggangi Umair. Umair terus bergerak ke arah masjid, tempat sekelompok Kaum Muslimin berkumpul. Pandangannya di arahkan ke kiri dan ke kanan, mencari tahu di mana tempat Nabi Muhammad SAW.
Pedang beracun andalannya dihunuskan, dengan mata dan muka merah seolah-olah sedang mabuk. Ia duduk tegak di atas untanya. Kemudian setelah ia sampai di masjid, turunlah ia dan mengikat untanya.
Saat itu, Rasulullah ada di dalam rumah. Dengan cepat Umar RA berlari menuju ke sana dan masuk ke dalam rumah, sambil berkata dengan suara yang sangat nyaring, “Ya Rasulullah, itulah seteru Allah si Umair bin Wahab telah datang dengan menyelempangkan pedangnya.”
Lalu Umar membawa masuk Umair menghadap Nabi. Bagai harimau yang kehilangan gigi, Umair sama sekali tidak berkutik ketika tali pedang beracunnya dipegang oleh Umar RA . Ada ketakutan yang tidak bisa disembunyikan ketika Umair berhadapan dengan Umar.
Ia hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Memang, selamanya pahlawan-pahlawan bangsa Quraisy takut kepada Umar. Sesampai di hadapan Nabi, lalu beliau bersabda, “Lepaskanlah dia, hai Umar!” Umar segera mematuhi perintah Rasulullah SAW.